Apabila melihat dari sejarahnya, asal usul orang Batak banyak yang menjadi pengacara bermula dari Kampung Huta Siallagan. Di Kampung Huta Siallagan terdapat sebuah peninggalan berupa bebatuan yang bernama "Batu Persidangan". Dahulu, jika ada persoalan-persoalan di wilayah Huta Siallagan, maka disidang di batu itu. Saat ini, seluruh bebatuan yang konon menjadi tempat persidangan bagi orang yang melakukan tindak kejahatan itu menjadi situs sejarah.
Susunan kursi itu sebanyak sembilan buah, ada tempat duduk untuk raja, dukun, dan orang yang bersalah (pelaku). Selain itu, situs ini dulunya juga tumbuh sebatang pohon yang berada di samping kursi dan juga meja persidangan yang bernama "Pohon Kebenaran". Setiap putusan pengadilan yang diambil oleh raja akan disumpahkan ke pohon tersebut. Raja Siallagan memiliki penasehat persidangan yang saat ini disebut sebagai pengacara. Anggapan orang Batak terlahir sebagai seorang pengacara pun muncul di Kampung Huta Siallagan tersebut.
TRADISI MANGULOSI
Mangulosi merupakan salah satu tradisi dan budaya Batak. Mangulosi merupakan acara pemberian kain tenun khas Batak yaitu kain Ulos oleh sosok yang dituakan atau disebut dengan hula-hula. Bagi Suku Batak, kain Ulos sendiri dipercaya dapat memberi perlindungan dari segala cuaca dan kondisi. Sehingga diharapkan orang yang menerima kain Ulos bisa memperoleh perlindungan tersebut.
TARI TOR TOR
Tari Tor-tor merupakan tari khas Sumatera Utara lebih tepatnya tari tradisional budaya Batak. Tari ini biasa dipentaskan pada berbagai acara seperti upacara adat dan keagamaan, pernikahan ataupun penyambutan tamu.
Sebagai pengiring biasanya akan dimainkan alat musik berupa gamelan khas Batak yang disebut dengan Lima Taganing.
MERANTAU
Mirip dengan Suku Minangkabau, Suku Batak juga memiliki tradisi merantau. Tradisi ini berlaku untuk anak laki-laki yang menginjak usia dewasa dimana mereka diharuskan untuk merantau dan belajar untuk bekerja dan hidup mandiri. Bahkan pada masa lampau, para pemuda yang merantau tidak diperbolehkan untuk kembali ke kampung halaman sebelum sukses atau mengumpulkan banyak harta.
KENDURI LAUT
Kenduri Laut merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang telah didapatkan selama 1 tahun.
Upacara adat ini umumnya dilakukan oleh Suku Batak yang berada di Tapanuli Tengah dan dilakukan pada bulan Oktober setiap tahunnya. Sesuai namanya kenduri laut diadakan di tepi laut dan dilakukan dari malam sampai siang hari.
MARTAROMBO
Guna menjaga tali persaudaraan, saat di perantauan biasanya orang Batak akan melakukan tradisi Martarombo yang artinya mencari saudara. Pada tradisi ini, di perantauan orang Batak akan mencari sesama Suku Batak dan biasanya mereka akan tinggal berdekatan pada wilayah tersebut agar dapat tetap terkoneksi satu sama lain.
Post a Comment